Jumat, 11 Juli 2014

Opini



Islam sebagai Pengarah Peradaban Indonesia
Oleh Agita Sunni Hidayah
Penyebaran Islam di Indonesia terbilang sangat cepat dan merata di seluruh Indonesia.  Peradaban Islam di Indonesia pastinya tidak akan lepas dari sejarah bangsa Indonesia, mulai dari masa penjajahan, masa kemerdekaan, orde lama, orde baru, reformasi dan sampai sekarang. Pada kesempatan kali ini, kita akan mencoba membahas peradaban Islam pada mas reformasi sampai sekarang.
Masa reformasi dimulai dengan mundurnya presiden Soeharto dan mengangkat Habibie sebagai penggantinya pada 21 Mei 1998. Dengan runtuhnya masa otoriter, harapan besar oleh bangsa Indonesia akan adanya Negara yang demokratis, hal tersebut dibuktikan dengan munculnya 48 partai pada saat itu. Partai-partai Islam mulai bermunculan untuk dengan tujuan memperjuangkan hak-hak umat Islam.
Ulama-ulama NU terdapat pada partai PKB, yang diketuai oleh K.H. Abdurrahman Wahid. Selain itu, ulama yang berasal dari Muhammadiyah dan generasi muda juga turut andil dalam pembentukan partai. Mereka ada yang bergabung dalam PAN dan PBB. Para mahasiswa dan halaqah-halaqah kampus juga turut mendirikan partai Islam, yaitu partai PKS. Dengan ulama-ulama yang mulai berkecimpung di dunia politik tersebut, umat Islam berharap hak-haknya akan tercukupi dan Islam semakin jaya serta negara yang bermoral. Namun lambat laun partai-partai Islam yang sangat mulia itu ternoda oleh orang-orang yang memiliki kepentingan pribadi. Bahkan satu sama lain saling bersaing untuk memenangkan partainya yang sampai saat ini masih berselisih.
Selain dari segi politik, peradaban Islam pada segi pendidikan juga sangat terasa. Terbukti dengan adanya Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang mengatur diberbagai bidang pendidikan salah satunya adalah bidang Pendidikan Agama Islam yang memiliki kedudukan sama dengan pendidikan umum. Sampai saat ini perkembangan pendidikan Islam sangatlah berkembang, dengan banyaknya kemunculan madrasah, baik tingkat TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi yang  telah menyebar dimana-mana. IAIN Walisongo Semarang merupakan bukti dari perkembangan peradaban pendidikan Islam di Indonesia. Hal tersebut justru lebih menarik karena sebagian besar Indonesia adalah Muslim.
Tidak ketinggalan pula dari segi sosial dan budaya yang dari masa ke masa semakin berkembang. Kebudayaan dan kesenian  Indonesia yang telah diakulturasi dengan Islam pada masa penyebaran Islam di India yang sampai saat ini masih terus dilakukan oleh bangsa Indonesia. Saat ini marak istilah Islamfobia atau ketakutan terhadap Islam. Yang mengherankan, di beberapa kalangan umat Islam sendiri terjadi ketakutan akan adanya penerapan syariat Islam. Beberapa Peraturan Daerah (Perda) yang belum lama ini ditetapkan, di antaranya mengenai Pencegahan dan Pemberantasan Maksiat (Prov. Sumbar, Kab. Padang Pariaman), Pendidikan Al-Qur’an bagi Pelajar dan Calon Pengantin (Kab. Solok, Kota Padang, Prov. Sulsel, Kab. Maros,) Pemakaian Busana Muslimah (Kab. Solok, Kota Padang, Pasaman Barat, Kab. Gowa, Kab. Sinjai), Larangan Pelacuran (Kab. Gresik, Jember, Tangerang), Peredaran Minuman Keras (Gresik, Pamekasan) dan masih banyak lainnya.
Peradaban demi peradaban Islam di Indonesia akan terus berkembang sesuai dengan semakin berkembangnya zaman. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri, peradaban Islam sangatlah berperan dalam membangun peradaban Indonesia, selain Islam sebagai pengarah peradaban, juga sebagai pembatas perkembangan peradaban Indonsia agar tetap Islami dan sesuai dengan landasan konstitusi Indonesia.




0 komentar:

Posting Komentar