Islam sebagai Pengarah Peradaban Indonesia
Oleh Agita Sunni Hidayah
Penyebaran Islam di Indonesia terbilang
sangat cepat dan merata di seluruh Indonesia.
Peradaban Islam di Indonesia pastinya tidak akan lepas dari sejarah
bangsa Indonesia, mulai dari masa penjajahan, masa kemerdekaan, orde lama, orde
baru, reformasi dan sampai sekarang. Pada kesempatan kali ini, kita akan
mencoba membahas peradaban Islam pada mas reformasi sampai sekarang.
Masa
reformasi dimulai dengan mundurnya presiden Soeharto dan mengangkat Habibie
sebagai penggantinya pada 21 Mei 1998. Dengan runtuhnya masa otoriter, harapan
besar oleh bangsa Indonesia akan adanya Negara yang demokratis, hal tersebut
dibuktikan dengan munculnya 48 partai pada saat itu. Partai-partai Islam mulai
bermunculan untuk dengan tujuan memperjuangkan hak-hak umat Islam.
Ulama-ulama NU terdapat pada partai PKB, yang diketuai oleh
K.H. Abdurrahman Wahid. Selain itu, ulama yang berasal dari Muhammadiyah dan
generasi muda juga turut andil dalam pembentukan partai. Mereka ada yang
bergabung dalam PAN dan PBB. Para mahasiswa dan halaqah-halaqah kampus juga
turut mendirikan partai Islam, yaitu partai PKS. Dengan ulama-ulama yang mulai
berkecimpung di dunia politik tersebut, umat Islam berharap hak-haknya akan
tercukupi dan Islam semakin jaya serta negara yang bermoral. Namun lambat laun
partai-partai Islam yang sangat mulia itu ternoda oleh orang-orang yang
memiliki kepentingan pribadi. Bahkan satu sama lain saling bersaing untuk
memenangkan partainya yang sampai saat ini masih berselisih.
Selain dari segi politik, peradaban Islam pada segi
pendidikan juga sangat terasa. Terbukti dengan adanya Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang mengatur diberbagai bidang pendidikan salah
satunya adalah bidang Pendidikan Agama Islam yang memiliki kedudukan sama
dengan pendidikan umum. Sampai saat ini perkembangan pendidikan Islam sangatlah
berkembang, dengan banyaknya kemunculan madrasah, baik tingkat TK, SD, SMP,
SMA, hingga perguruan tinggi yang telah
menyebar dimana-mana. IAIN Walisongo Semarang merupakan bukti dari perkembangan
peradaban pendidikan Islam di Indonesia. Hal tersebut justru lebih menarik
karena sebagian besar Indonesia adalah Muslim.
Tidak ketinggalan pula dari segi sosial dan budaya yang dari
masa ke masa semakin berkembang. Kebudayaan dan kesenian Indonesia yang telah diakulturasi dengan
Islam pada masa penyebaran Islam di India yang sampai saat ini masih terus
dilakukan oleh bangsa Indonesia. Saat ini marak istilah Islamfobia atau
ketakutan terhadap Islam. Yang mengherankan, di beberapa
kalangan umat Islam sendiri terjadi ketakutan akan adanya penerapan syariat
Islam. Beberapa Peraturan Daerah (Perda) yang belum lama ini ditetapkan, di
antaranya mengenai Pencegahan dan Pemberantasan Maksiat (Prov. Sumbar, Kab.
Padang Pariaman), Pendidikan Al-Qur’an bagi Pelajar dan Calon Pengantin (Kab.
Solok, Kota Padang, Prov. Sulsel, Kab. Maros,) Pemakaian Busana Muslimah (Kab.
Solok, Kota Padang, Pasaman Barat, Kab. Gowa, Kab. Sinjai), Larangan Pelacuran
(Kab. Gresik, Jember, Tangerang), Peredaran Minuman Keras (Gresik, Pamekasan)
dan masih banyak lainnya.
Peradaban demi
peradaban Islam di Indonesia akan terus berkembang sesuai dengan semakin
berkembangnya zaman. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri, peradaban Islam
sangatlah berperan dalam membangun peradaban Indonesia, selain Islam sebagai
pengarah peradaban, juga sebagai pembatas perkembangan peradaban Indonsia agar
tetap Islami dan sesuai dengan landasan konstitusi Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar