Sabtu, 26 Desember 2015

Edukasiku Edukasimu Edukasi Kita

Mau nyaman denganku?? (baca: Edukasi) cobalah ini..
Aku hanya ingin menceritakan pengalamanku selama dua setengah tahun di LPM Edukasi dan merasa nyaman di dalamnya. Satu tahun pertama ku jalani dengan biasa-biasa saja. Sebagaimana kru magang, mengerjakan koran dan buletin Edukasi. Bahkan sempat bosan karena belum ada ketertarikan dan kurang nyaman berada di Edukasi. Masih ingat betul, buletin pertama yang kami garap, aku mencoba untuk menulis puisi, dan hasilnya.... bisa di tebak sendiri lah malu aku menceritaknnya,hihi (sok nulis puisi, ikut kencan sastra saja seumur hidupku di Edukasi belum pernah sama sekali)
Tapi fokus tulisan bukan pada puisi yang memalukan itu, tahun kedua saat mas Fahmi menjadi PU, aku diajak untuk bergabung di PPSDM (Pengkaderan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia).
Kau membuatku rindu
Waktu itu mas Alaika yang mengajakku untuk bergabung di dalam devisi ini. Awalnya aku tak tahu apa yang harus ku kerjakan. Namun tiba-tiba ada yang menarikku untuk terus berjuang yaitu dua teman saya yang katanya Aziz itu aneh yaitu Aam dan satu lagi orang yang lugu yaitu Baihaqi. Awalnya aku tidak melirik mas Fahmi sama sekali, karena katanya dia judes, cuek dan menyeramkan. Tapi lama-lama bolehlah saya angkat dia sebagai satu angkatan dan satu jiwa. Meski selalu aku yang menjadi bahan bullyan, tapi entah bagaimana tidak bisa marah dengan 3 orang ini.
Bersama tiga orang ini saya belajar banyak. Pelajaran pertama adalah bagaimana membuat saya nyaman di Edukasi. Tiga orang ini pula yang membuatku nyaman dan kangen Edukasi. Bahkan setiap selesai kuliah, aku tidak pernah langsung berkumpul dengan teman kelas, tapi selalu Kantor Edukasi yang menjadi tujuannya.
Nah tips pertama buat teman-teman yang sedang tidak atau kurang nyaman di Edukasi, pilihlah beberapa temanmu yang bisa membuat nyaman. Nyaman itu bisa jadi kesamaan dalam kebiasaan, kesamaan sudut pandang atau yg lainnya.
Tips kedua,  ajaklah mereka sering-sering berkunjung di Edukasi agar di kantor ada teman ngobrol yang menurutmu nyaman.
Aku belajar banyak hal darimu
Sebelum masuk Edukasi, aku mah apa atuh, penakut dalam menyampaikan pendapat, kuper, sedikit teman de el el. Tapi berkat Edukasi, sekarang aku menjadi orang yang lebih baik. Terimakasih Edukasi...... yah??
Bicara Edukasi bukan cuma soal nulis ya.... Dari sini, aku mulai belajar dari menyusun acara, berhubungan dengan para pembicara, dan lainnya. Apalagi saat menjadi penanggung jawab di PJTL (pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut) aku bersinggungan dengan orang-orang hebat seperti mas Agung Sedayu, mas Rofiuddin dan lainnya. Disini aku mulai belajar untuk memanage acara.
Selain itu, aku diajarkan tentang Public Speaking, bagaimana berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Punyak banyak relasi di seluruh penjuru negeri (lebay) iya laah berkat Edukasi aku mengikuti kegiatan di Makassar dan bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah.
Dan, yang ringan tapi mengena, kenapa aku nyaranin teman-teman sering maen ke kantor Edukasi? Karena obrolan di Kantor Edukasi adalah obrolan ilmiyah dan guyonannya pun bukan sekedar ngguyu . banyak ilmu yang ku dapat di dalamnya. Ide-ide keren untuk kemajuan Edukasi pun kita mulai dengan obrolan santai yang berakhir serius dalam pelaksanaannya. Inilah satu hal lain yang membuatku lebih memilih maen ke Edukasi ketimbang belajar di perpus sama teman-teman kelas.
Tips selanjutnya, setelah kamu dan teman-teman di Edukasi, jangan bingung dan akhirnya salting maen ke Edukasi mau ngapain? Cobalah berdiskusi santai dan ngguyu yang ilmiyah.
Edukasi-ku kini
Apa yang terjadi di Edukasi?? Ini sesi sedih saudara. Keprihatinanku berawal dari banyak hal, pertama, kawan-kawan edukasi yang sudah berjuang masuk di Edukasi akhirnya lambat laun entah kemana pusarannya. Aku heran, dulu mereka susah payah mengikuti seleksi, dan kegiatan-kegiatan agar lolos menjadi kru LPM Edukasi, tapi setelah lolos, tiap tahun ada saja yang mulai menghilang dan entah apa yang dilakukan di luar sana.
Kedua, deadline mana lagi yang kau dustakan kata-kata itu sekarang menempel di dinding Edukasi, dan tulisan itu tidak mungkin menmpel tanpa sebab. Yah... tidak perlu lah dikritik berlebih, kita introspeksi bersama dan segera selesaikan kerjaan kita. Namun lucunya, mau terbit atau tidak, mahasiswa secara umum tidak pernah menannyakan kapan edukasi terbit? Mungkin jika didiamkan dan uang mereka kita gunakan untuk bersenang-senang pun mereka tak sadar... hahahaha
Ketiga, Edukasi kini krisis kader intelektual, sebagai pers mahasiswa, setidaknya kru Edukasi adalah orang yang paling tahu dibanding dengan mahasiswa umum. Selain itu, juga memiliki kepekaan terhadap realita sosial yang sedang terjadi. Ada cerita lucu dari kru magang 2015 yang tidak mengetahui kepanjangan dari HMJ dia mengatakan Haluan Mahasiswa Jurusan, aduuhhh.....
Tips dariku, belajar itu bisa apapun, kapanpun, dimanapun, dengan siapapun. Jadi menurutku agar teman-teman merasa nyaman di Edukasi dan bisa mnyelesaikan tanggung jawab disini, cobalah setiap apa yang terjadi kita ambil pelajarannya.
Tips terakhir dariku, mari gunakan waktu semaksimal mungkin agar kuliah lancar dan Edukasi tidak terlantar.
Tulisan Writing Challange 3 dengan tema “Edukasi”

0 komentar:

Posting Komentar