Jumat, 04 Maret 2016

Jauh di Mata Dekat di Hati

Ketika seorang laki-laki dan perempuan menemukan kenayamanan antara keduanya, maka tak salah jika keduanya berkomitmen untuk bersama dalam satu hubungan. Hubungan itu biasa kita sebut dengan pacaran, ta’arufan atau apalah namanya. Namun dalam ikatan yang dijalani dua orang maka tidak mungkin hubungan ini akan berjalan dengan mulus, karena menyatukan visi dua orang bukanlah hal yang mudah. Masalah-masalah yang muncul pasti ada, salah satunya adalah LDR. Mungkin teman-teman yang pernah menonton film Kambing Jantan yang dibintangi Raditya Dhika akan paham dengan masalah yang satu ini. Oh ya, LDR yang kita bahas dalam film itu artinya Long Distance Relationship, bukan Long Dict Reduction yah,,,,hmmmm

Ya, kata teman-teman saya adalah salah satu dari ribuan orang yang menjalani hubungan LDR, tapi tulisan kali ini bukan untuk curhat, curcol dan menuangkan kegalauan ya. Namun setelah beberapa tahun menjalani hubungan, saya mulai memahami apa itu LDR yang sebenarnya.

LDR ala Agita....

Long Distance Relationship mungkin teman-teman sepakat jika kita artikan dalam bahasa Indonesia hubungan jarak jauh. Namun jarak jauh yang dimaksud itu apa sih? Pertanyaan ini mungkin tidak ada dibenak temna-teman karena semua memahami jawabnnya.

Namun, saya memiliki jawaban atas pertanyaan tersebut. Menurutku, jarak yang dimaksudkan bukanlah jarak secara geografis. Dimana kedua orang tersebut dipisahkan oleh ratusan bahkan ribuan kilometer dari letak tinggal masing-masing.  Pemikiran yang seperti ini aadalah pemikiran yang dangkal dengan memaknai jarak dengan secara fisik saja.

Ada hal yang lebih mendasar untuk memaknai kata tersebut, yaitu adanya jarak secara batin yang memisahkan hubungan antara kedua orang yang menjalaninya. Tentu ini akan menjadi masalah besar dalam suatu hubungan. Jika sudah ada jarak yang jauh antara batin keduanya, maka letak geografis tidak akan mempengaruhi. Bahkan ketika keduanya berada di tempat yang samapun tidak selalu batin mereka bersama dalam tempat tersebut. Kedekatan batin inilah yang sebenarnya dibutuhkan dalam menjalani sebuah hubungan, karena tanpanya hubungan menjadi hambar dan membawa keduanya dalam jurang perpisahan.

Makanya banyak lagu yang mengatakan “Jauh di Mata namun Dekat di Hati”. Pernyataan ini tentu benar, karena dalam hubungan ini yang dibutuhkan adalah kedekatan batin, bukan sekedar kedekatan fisik. Hal ini bisa dibuktikan dengan beberapa orang yang menjalani cinlok ( cinta lokasi) ketika melakukan kegiatan secara bersama. Namun ketika mereka terpisah dengan usainya kegiatan tersebut, usai sudah hubungannya. Hal ini terjadi karena keduanya belum dekat secara batin, hanya secara fisik.


Jadi, saya justru lebih menghargai orang yang memilih untuk jomblo atau single dibanding mereka yang nekat memiliki pasangan namun secara batin terpisah jauh dari yang diharapkan. Namun, di sadar atau tidak kedekatan baik secara batin maupun secara fisik tentu dibutuhkan dalam suatu hubungan meski porsinya tidaklah sama.


0 komentar:

Posting Komentar